Langsung ke konten utama

Asma Kulo Lyla

Sebenernya telat banget sih kalo baru sekarang bikin postingan tentang diri sendiri. Secara, bikin blognya kapan, kenalannya kapan. Hahaha. Tapi sepertinya mendekati wajib untuk posting yang satu ini. 

 
me :)
Cewek kelahiran 26 Desember 1992 ini bernama Lyla Diah Susanti. Pribadi yang sederhana, gak suka neko neko, lebih banyak menghabiskan waktu diam di rumah daripada harus menghamburkan hamburkan waktu dan uang. Suka bermimpi hal yang abnormal dari gender sesungguhnya. Misal nih ya, waktu kecil pengen banget jadi astronot padahal, astronot yang suka ke bulan itu gak ada yang cewek, cowok semua. Pernah juga mimpi jadi dokter, tapi dokter mesin, haha. Sebenernya dia juga heran waktu denger cerita ibuk bapaknya. Mereka bilang, dia pernah sakit seminggu, gak sembuh sembuh, eh waktu di beli.in bola langsung turun demamnya. Nah loh? 

Seinget dia, waktu kecil itu emang dia sering banget di ajak maen layangan sama bapaknya, trus suka maen sama anak cowok. Kalo lagi nginep di rumah nenek, mesti tidur sama sepupu cowoknya <waktu kecil>. Suka banget ikutan nimbrung nonton bola. Jadi, sejak kecil memang sudah terbiasa dengan dunia cowok. Gak pernah pakek yang namanya rok kecuali pas sekolah. Aktif banget sama dunia PRAMUKA yang sukanya manjat gunung dan kemah. Alhasil, dia punya tim kesayangan sepak bola Manchester United, suka nonton pertandingan sepak bola, gak pernah nolak kalo di ajakin kemah ato naik gunung <asal ada temennya>, trus parahnya pas masa SMK ambilnya juga jurusan berbau cowok. Pegang mesin, kabel, panel, dan kawannya. Tapi, itu dunianya. 

Nona yang satu ini suka banget sama semua hal yang berbau biru, gak pernah nolak diajakin makan bakso, suka jalan jalan, dan bersepeda. Suka sama Spongebob Squarepants. Suka ngliatin bintang kalo lagi niat dan lagi nganggur.


Kalo soal bola, gak paham paham amat sih. Cuma tau kickoff, penalty, tendangan sudut, offside dan beberapa kawannya. Fans berat Christiano Ronaldo, Ryan Giggs, dan Bustomi. 


Suka musik, terlebih yang nyanyi UNGU, Judika, Christian Bautista, Hoobastank, SO7, dan Rossa. Nah loh? Model doang kecowok cowokan, musiknya melow bener, haha. Dia suka musik damai, bukan musik yang urakan.


Gak pernah yang namanya pakek bando, pita, dan sebagainya setelah dia lulus Taman Kanak-Kanak. Selalu ikat rambut ala buntut kuda. Sekalinya ngurai rambut adalah "setelah keramas". Tapi, berhubung dia sadar akan kodrat ceweknya, rambutnya dibiarin panjang loh. Sekarang dan InsyaAllah untuk kedepannya sudah berhijab. :)

Sekarang Lyla kecil udah dewasa, udah hampir menginjak 20 tahun. Lyla pengen bilang pada semua orang, kalo suatu saat dia akan menjadi wanita yang sesungguhnya dengan segala apa yang dicita citakannya. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Ulang Tahun Pendengar yang Baik

Ini acara sih sebenernya udah lama, lebih dari sebulan yang lalu. Tapi, aku pengen banget dan pakek harus ngepost acara ini di blog. Entah kapan! hahaha. Alhasil, baru sekaranglah waktu berpihak, jadi muncullah posting ini. 21 Oktober yang lalu, sahabat saya,  Bangun Widhi , yang suka marah-marah kalau aku panggil dengan sebutan "Pak Bangun" merayakan ulang tahun yang ke-23 (gak enak nyebut sebenernya). Acara ini adalah salah satu acara yang gagal sekaligus berhasil. Kejutannya mengecewakan. Gimana enggak, aku udah koar-koar bikin strategi kejutan plus ngumpulin bala bantuan, dan titah kejutan itu dibaca langsung sama sang korban, Bangun. Itu pertama. Kedua, tanggal 21 Oktober itu hari Senin. Pada hari Sabtunya, kita dapet kabar kurang baik tuh, si Bangun gak masuk gegara sakit akibat balap kuda dijalan (gak ding, canda!). Bangun habis kecelakaan dari motor dan nabrak orang. Nah, anak-anak udah ngerencanain buat kejutannya hari Selasa, mengingat pas hari Selasa
"alasan kenapa kita bisa melihatnya bersama adalah karena kita bersama. aku ingin melihat banyak hal bersamamu. bukan karena takdir, tetapi karena kita saling menjaga. biarlah seperti itu."  Seo In ha - Love Rain

Mata Kecil itu, Kembali Pergi

Empat puluh, empat puluh satu, empat puluh dua! Yup akhirnya! Aku baru saja menyelesaikan anak tangga terakhir dilantai empat gedung D kampus. “Tira, capek”, erang Uti padaku sambil meremas lengan sebelah kananku. Memang bukan tantangan berat untuk menaiki lantai empat gedung tersebut, hanya saja jika itu dilakukan setiap kami akan masuk kelas, kerasa kan capeknya?? Belum lagi jadwal sholat yang belum keitung. Sontak aku dan Uti langsung duduk lesehan bersandarkan tembok didepan kelas sambil melahap botol air mineral yang kami bawa. “lungguh kene lo, cek gak panas”, ucap seorang cowok yang baru saja naik tangga dengan logat jawanya yang kental. Cowok itu langsung mendekat duduk disebelahku. Aku yang sibuk mengatur nafas tiba-tiba saja menoleh, melemparkan senyum. Dua temannya mengikuti, yang satu berwajah bersih, tinggi, dan badannya berisi, yang satu lagi kulitnya gelap dan lucu.